LoA (Letter of Acceptance) Dulu atau Beasiswa Dulu? 

Mewujudkan mimpi untuk studi ke luar negeri bukanlah perkara mudah, apalagi jika kamu berniat mendaftar beasiswa untuk menunjang perjalanan studimu di sana. Jika ingin melanjutkan studi menggunakan beasiswa, kamu perlu melewati beberapa tahap yang berbeda dengan mereka yang menanggung biaya mandiri. Namun jangan khawatir Mentees, Mindy akan coba bantu menjawab kebingungan mengenai perencaan studimu.

Ketika merencanakan studi ke luar negeri, pelajar Indonesia sering kali khawatir dengan persyaratan administrasi yang banyak, seperti sertifikat bahasa, transkip nilai, letter of recommendation, dan lain sebagainya. Di antara berkas yang diminta, salah satu berkas yang paling penting adalah LoA (Letter of Acceptance). Jika kamu belum familiar dengan LoA, ayo kenalan terlebih dahulu!

LoA (Letter of Acceptance) adalah surat penerimaan resmi dari universitas atau institusi pendidikan yang menyatakan bahwa kamu telah diterima sebagai mahasiswa di program studi tertentu. Surat ini menunjukkan bahwa kamu telah lulus seleksi administrasi dan akademik di universitas tersebut. LoA terbagi menjadi dua jenis, yaitu LoA unconditional dan LoA conditional.

Dalam persiapan melanjutkan studi, kamu mungkin dihadapkan pada situasi sulit yang memaksamu menentukan prioritas, seperti mendahulukan berkas pendaftaran atau aplikasi beasiswa. Situasi tersebut dapat membagi fokusmu. Walaupun keduanya penting namun tentu saja lebih sulit jika mempersiapkan kedua hal tersebut dalam waktu yang bersamaan, lalu yang mana yang harus kamu prioritaskan? Strategi terbaik bergantung pada tahap dan jenis beasiswa atau program yang kamu kejar. Coba pertimbangkan hal berikut untuk menentukan prioritasmu.

Fokus pada Letter of Acceptance (LoA) Terlebih Dahulu

Letter of Acceptance (LoA) dibutuhkan dalam beberapa situasi, seperti saat melengkapi aplikasi beasiswa atau ketika mengajukan visa. Namun  kamu bisa memilih memprioritaskan LoA terlebih dahulu dengan pertimbangan sebagai berikut

  1. Syarat Beasiswa

Walaupun tak semua beasiswa mensyaratkan LoA, namun cukup banyak beasiswa yang akan memintamu melampirkan LoA sebagai bukti penerimaan akademik di universitas yang dituju. Contoh beasiswa internasional yang meminta LoA adalah LPDP dan Erasmus

  1. Pilihan yang Terbuka

Jika kamu sudah memiliki LoA, akan lebih mudah bagimu untuk memilih beasiswa yang sesuai dengan universitas tempat kamu diterima.

  1. Aplikasi yang Meyakinkan

Ketika kamu mengajukan beasiswa, kamu dapat melampirkan LoA sebagai bukti bahwa kamu memiliki komitmen dan keseriusan dalam menempuh studimu. Pihak penyelenggara beasiswa mungkin lebih mudah memberimu beasiswa mengetahui kamu sudah diterima di universitas tujuan.

Fokus pada Beasiswa Terlebih Dahulu 

Namun kamu juga bisa memilih memprioritaskan aplikasi beasiswa terlebih dahulu, dengan pertimbangan sebagai berikut

  1. Beasiswa yang Sudah Bermitra

Beberapa beasiswa sudah bekerja sama dengan universitas tertentu. Jika kamu mendaftar beasiswa yang sudah bermitra dengan suatu universitas, kamu bisa langsung mendapat LoA sekaligus beasiswa dalam satu proses

  1. Kendala Finansial Pendaftaran

Ketika mendaftar ke beberapa universitas, bukan tidak mungkin kamu harus merogoh kocek yang lumayan banyak. Namun kabar baiknya, itu bukan jalan satu-satunya, kamu bisa mengajukan beasiswa terlebih dahulu, terutama jika beasiswa pilihammu dapat sekaligus membantu proses LoA.

  1. Beasiswa Pemerintah atau Institusi: 

Beasiswa dari pemerintah atau institusi kadang menerima aplikasi tanpa LOA, terutama bila mereka memiliki kuota khusus di universitas tertentu. 

Saran dari Mindy, kamu bisa memprioritaskan LoA terlebih dahulu mengingat beberapa beasiswa meminta LoA sebagai persyaratan administrasi. Jika memungkinkan, kamu bahkan bisa mempersiapkan keduanya sekaligus. Namun kembali lagi pada kondisimu ya, Mentees, pastikan kamu menentukan prioritas yang tepat yang sesuai dengan situasimu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *