Kenali Perbedaan Personal Statement dan Motivation Letter

Dalam proses pendaftaran beasiswa atau universitas, sering kali diminta untuk menyertakan personal statement atau motivation letter. Meskipun keduanya merupakan esai yang bersifat personal, terdapat perbedaan mendasar dalam tujuan, isi, dan gaya penulisannya. Artikel ini akan membahas perbedaan antara personal statement dan motivation letter, sehingga Anda dapat menulisnya dengan lebih tepat dan efektif.

Personal Statement

Apa Itu Personal Statement?

Personal statement adalah esai yang fokus pada pengalaman pribadi, keahlian, dan karakter Anda. Tujuan utama dari personal statement adalah memberikan gambaran siapa Anda secara keseluruhan kepada panitia seleksi.

Ciri-Ciri Personal Statement:

1. Berfokus pada Identitas dan Pengalaman Pribadi:

Anda diharapkan menceritakan perjalanan hidup, latar belakang pendidikan, serta pengalaman yang membentuk kepribadian dan tujuan Anda.

2. Menonjolkan Kelebihan dan Keunikan:

Panitia seleksi ingin melihat apa yang membuat Anda berbeda dari kandidat lainnya.

3. Lebih Fleksibel:

Esai ini biasanya lebih luas cakupannya, tanpa format yang terlalu terstruktur.

Contoh Isi Personal Statement:

• Kisah pengalaman hidup yang membentuk minat Anda terhadap bidang tertentu.

• Bagaimana pendidikan atau pengalaman kerja sebelumnya mempersiapkan Anda untuk jenjang berikutnya.

• Karakteristik pribadi yang relevan dengan bidang studi atau pekerjaan yang diincar.

Konteks Penggunaan:

Personal statement sering diminta dalam aplikasi universitas, terutama di Inggris atau negara-negara Eropa lainnya.

Motivation Letter

Apa Itu Motivation Letter?

Motivation letter adalah esai yang berfokus pada alasan Anda melamar program atau beasiswa tertentu. Esai ini menunjukkan ambisi, tujuan, dan rencana masa depan Anda, serta bagaimana program yang Anda lamar dapat membantu mencapainya.

Ciri-Ciri Motivation Letter:

1. Berfokus pada Tujuan dan Motivasi:

Menjelaskan alasan spesifik mengapa Anda memilih program tersebut dan apa yang ingin Anda capai.

2. Lebih Formal dan Terstruktur:

Motivation letter biasanya memiliki format yang lebih ketat, seperti surat resmi.

3. Menunjukkan Kesesuaian:

Anda harus meyakinkan panitia seleksi bahwa Anda adalah kandidat yang tepat untuk program tersebut.

Contoh Isi Motivation Letter:

• Alasan memilih universitas atau program tertentu.

• Keterkaitan antara tujuan Anda dan misi program.

• Rencana konkret setelah menyelesaikan studi atau beasiswa.

Konteks Penggunaan:

Motivation letter lebih sering digunakan dalam aplikasi beasiswa atau program pascasarjana di luar negeri.

Fokus Utama Pengalaman, kepribadian, dan perjalanan hidup Motivasi, tujuan, dan rencana masa depan

Gaya Penulisan Cenderung naratif, personal Formal, objektif, dan terstruktur

Isi Utama – Pengalaman pribadi- Kelebihan dan keunikan – Alasan memilih program- Hubungan dengan tujuan karier

Tujuan Mengenalkan siapa Anda dan apa yang membuat Anda unik Meyakinkan panitia seleksi tentang motivasi dan kesesuaian Anda

Konteks Penggunaan Aplikasi universitas atau program studi Aplikasi beasiswa atau magang

Bagaimana Menulis Keduanya dengan Efektif?

Tips Menulis Personal Statement:

1. Tulis dengan Jujur dan Otentik:

Ceritakan pengalaman nyata yang relevan dengan program yang Anda lamar.

2. Tunjukkan Kepribadian Anda:

Buat esai yang menunjukkan karakter unik Anda.

3. Gunakan Cerita yang Menginspirasi:

Ceritakan perjalanan hidup Anda yang membentuk tujuan Anda saat ini.

Tips Menulis Motivation Letter:

1. Tunjukkan Penelitian Anda:

Sebutkan informasi spesifik tentang program yang Anda lamar untuk menunjukkan bahwa Anda benar-benar memahami dan tertarik.

2. Gunakan Bahasa Formal dan Profesional:

Hindari bahasa santai atau cerita yang terlalu personal.

3. Jelaskan Rencana Masa Depan dengan Jelas:

Tunjukkan bagaimana program tersebut mendukung visi Anda.

Meskipun personal statement dan motivation letter memiliki kesamaan dalam menyoroti aspek personal, tujuan dan isi keduanya berbeda. Personal statement lebih menekankan pada perjalanan hidup dan keunikan Anda, sementara motivation letter lebih fokus pada alasan, tujuan, dan rencana Anda untuk masa depan.

Dengan memahami perbedaan ini, Anda dapat menyesuaikan gaya dan isi esai Anda sesuai dengan permintaan dan meningkatkan peluang diterima di program atau beasiswa yang Anda inginkan. Selamat menulis dan semoga sukses!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *