
Tes Substansi LPDP adalah tahap terakhir dari seleksi beasiswa LPDP yang sekaligus menentukan apakah peserta layak lolos atau tidak. Pada tahap ini, panelis akan menilai bukan hanya kemampuan akademis, tapi juga komitmen, integritas, dan kesiapanmu menjalani studi. Tes ini menjadi penentu apakah kamu layak menyandang status LPDP awardee yang akan membawa misi besar untuk bangsa. Karena itu, memahami pola pertanyaan dan cara menjawabnya dengan tepat sangat penting untuk meningkatkan peluangmu lolos.
Apa itu Tes Substansi LPDP
Tes substansi LPDP adalah tahap seleksi akhir dalam beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Pada tahap ini, peserta akan dinilai dari berbagai aspek seperti kesiapan studi, motivasi pribadi, hingga kompetensi yang dimiliki sebelum akhirnya dinyatakan lolos dan berhak mendapatkan pendanaan.
Sebelum sampai pada tahap ini, peserta harus lebih dulu melewati seleksi administrasi dan seleksi bakat skolastik. Jadi, tes substansi bisa dibilang sebagai penentu utama apakah kamu layak menjadi awardee LPDP.
Sebagai referensi, tes substansi LPDP 2025 Gelombang 2 dijadwalkan berlangsung pada 7 Oktober–19 November 2025. Itu berarti, setelah pengumuman hasil Seleksi Bakat Skolastik (SBS), peserta perlu segera mempersiapkan diri sebaik mungkin menghadapi seleksi akhir ini.
Berapa Lama Durasi Tes Substansi LPDP
Durasi Tes Substansi LPDP khususnya tahap wawancara berlangsung sekitar 30-60 menit, tetapi bisa lebih singkat atau lebih panjang tergantung panelis dan dinamika wawancara. Faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain jumlah panelis, kedalaman jawaban peserta, serta fokus pertanyaan yang diajukan.
Tips untuk bisa lolos tahap ini adalah:
- Selaraskan jawaban dengan esai agar tidak terlihat kontradiksi dan membuat kesan peserta terlihat konsisten.
- Siapkan pitching 90 detik tentang diri, studi, dan kontribusi.
- Latihan dengan timer supaya terbiasa menjawab dengan padat, jelas, dan efisien.
Siapa Saja yang Menjadi Pewawancara di Tes Substansi LPDP?
Pada tes substansi LPDP, terdapat tiga pewawancara yang umumnya berasal dari kalangan akademisi, psikolog/evaluator, dan perwakilan LPDP. Berikut adalah detail mengenai pewawancara tersebut:
- Akademisi
Akademisi berperan untuk menilai kedalaman pengetahuan, relevansi topik studi dan rencana penelitian dengan pengalaman, serta substansi akademik.
- Psikolog/Evaluator
Psikolog/evaluator menilai kepribadian, keseriusan, cara menjawab pertanyaan, serta menganalisis apakah peserta benar-benar berkomitmen atau sekedar mempresentasikan ide.
- Perwakilan LPDP
Perwakilan LPDP nantinya akan menguji pemahaman tentang masalah di Indonesia dan menilai bagaimana peserta akan berkontribusi serta menerapkan ilmu yang didapatkan untuk menyelesaikan masalah tersebut di masa depan.
Untuk menghadapi ketiga pewawancara tersebut, terdapat tips yang bisa diterapkan supaya bisa menjawab apa yang ingin didengar oleh pewawancara:
- Pahami peran setiap panelis agar tahu fokus jawaban.
- Tunjukan konsistensi dengan esai.
- Latihan simulasi wawancara bersama mentor dari Studyfirst atau komunitas.
Bahasa Apa yang Digunakan Selama Tes Substansi LPDP
Secara umum, tes substansi LPDP menggunakan bahasa Indonesia. Namun, peserta yang bertujuan studi di luar negeri, ada kemungkinan panelis menguji dengan bahasa Inggris, baik sebagian maupun seluruh sesi tes.
Tips yang bisa diterapkan untuk penguasaan bahasa di tes ini adalah
- Latihan cara menjawab secara bilingual (Indonesia-Inggris).
- Kuasai istilah akademik terkait bidang studi yang didaftar.
- Jangan panik, tetap percaya diri meski ada jeda berpikir.
Tips Persiapan Menghadapi Tes Substansi LPDP
Menghadapi tes substansi LPDP membutuhkan lebih dari sekedar membaca esai dan menyiapkan jawaban. Di tes ini, peserta perlu latihan yang terstruktur, manajemen waktu, serta penguasaan mental agar bisa tampil maksimal. Berikut tips yang bisa dilakukan:
- Latihan Intensif dan Konsisten
Mulailah latihan 2-3 minggu sebelum tes dengan membuat daftar kemungkinan pertanyaan, baik tentang akademik, motivasi maupun kontribusi pasca studi.
- Melakukan riset tentang pertanyaan yang akan muncul saat wawancara.
- Rekam saat latihan supaya bisa mengevaluasi hal-hal yang tidak cocok.
- Simulasi Wawancara dengan Mentor atau Teman
Latihan sendiri memang baik, tetapi latihan bersama mentor atau teman jauh lebih efektif karena peserta bisa melakukan komunikasi dua arah.
- Ajak mentor, dosen atau teman berpengalaman untuk memberikan pertanyaan acak.
- Usahakan suasana simulasi senyata mungkin, misalnya dengan mengikuti program Mock Up Interview di Studyfirst .
- Setelah simulasi, minta feedback jujur terkait kejelasan, alur jawaban, dan sikap peserta.
- Perkuat Konsistensi dengan Esai dan Rencana Studi
Panelis sering menguji apakah jawaban lisan peserta sesuai dengan esai yang ditulis.
- Review esai berkali-kali sebelum tes wawancara.
- Tandai poin penting yang bisa dikembangkan saat wawancara.
- Buat ringkasan singkat rencana studi (1-2 menit) agar mudah diingat.
- Latihan Wawancara Secara Bilingual (Bahasa Indonesia dan Inggris)
Bagi peserta yang bertujuan untuk studi di luar negeri, kemungkinan besar panelis akan bertanya dalam bahasa Inggris. Oleh karena itu, peserta harus menyiapkan jawaban dalam bahasa Inggris. Berikut tips dalam menjawab pertanyaan secara bilingual:
- Latihan jawaban bilingual untuk pertanyaan umum seperti motivasi, kontribusi, dan rencana penelitian.
- Kuasai latihan akademik yang relevan dengan bidang studi.
- Jangan takut jeda berpikir, panelis lebih menghargai jawaban jelas daripada cepat tapi salah,
- Minta Feedback dari Mentor yang Sudah Berpengalaman
Sering kali peserta merasa jawaban sudah bagus, padahal masih bisa dikembangkan lagi. Feedback dari mentor atau komunitas persiapan LPDP sangat berharga.
- Tanya kepada mentor apakah jawaban sudah ringkas, logis, dan konsisten.
- Catat kelemahan yang muncul berulang dan fokus untuk memperbaikinya.
- Jangan hanya mengandalkan satu kali simulasi. Buat perkembangan pada setiap sesi latihan.
Baca juga: 7 Tips Mempersiapkan Mental Sebelum Wawancara Beasiswa
Kesalahan Umum Saat Tes Substansi LPDP yang Harus Dihindari
Kesalahan saat melakukan tes substansi LPDP bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Berikut adalah beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh peserta.
- Jawaban Bertele-tele
Wawancara adalah salah satu tahap tersulit di tes substansi LPDP. Banyak peserta gagal karena memberikan jawaban yang bertele-tele sehingga membuat panelis ragu. Untuk mencegah hal ini, peserta harus menjawab secara to the point dengan menyiapkan data dan rencana yang realistis.
- Tidak Konsisten dengan Esai
Salah satu kesalahan saat tes substansi LPDP adalah memberikan jawaban yang berbeda dengan isi esai maupun rencana studi yang sudah dibuat. Oleh karena itu, peserta harus membaca esai secara mendalam dan menandai poin penting supaya panelis bisa menilai konsistensi peserta.
- Kurang Percaya Diri
Sikap menjadi hal penting saat wawancara berlangsung. Tetapi, karena faktor tekanan yang ada di ruangan bisa membuat peserta menjadi gugup dan kurang percaya diri sehingga gagal seleksi substansi LPDP. Hal ini bisa dicegah dengan berlatih berbicara di depan cermin atau bersama mentor agar bisa menjawab pertanyaan dengan percaya diri.
Tes substansi LPDP adalah tahap krusial yang menentukan apakah peserta layak menjadi awardee atau tidak. persiapan matang dan latihan konsisten adalah kunci sukses menghadapi wawancara ini. Jika kamu ingin benar-benar menyiapkan tes ini dengan sungguh-sungguh, kamu bisa mengikuti program Mock Up Interview di Studyfirst untuk latihan intensif bersama mentor berpengalaman. Dengan simulasi yang realistis, peluang kamu lulus tes substansi akan jauh lebih besar.



